Halalkan Pengkhianatan Politik Menjijikkan, Koalisi Anies Hanya Fokus Mendapatkan Kekuasaan dan Jabatan!
Anies bersama Surya Paloh. (Foto: Ist)
Jakarta – Sebuah plot twist tersaji jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Anies Baswedan yang di usung sebagai Capres pada Pilpres 2024 diduga mengkhianati partai Demokrat setelah sebelumnya sempat merayu AHY agar mau mendampinginya menjadi Cawapres.
Pada 25 Agustus 2023, Anies Baswedan sempat menulis sepucuk surat untuk Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Surat yang ditulis Anies Baswedan itu belakangan menjadi viral setelah dirinya berkhianat dari Partai Demokrat. Berikut isi surat yang ditulis tangan oleh Anies:
Mas AHY yth,
Semoga dalam keadaan sehat, tetap produktif dan selalu dalam keberkahan-Nya.
Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024.
Dalam surat tersebut, Anies Baswedan terang terangan merayu AHY agar mau mendampinginya menjadi Cawapres di Pilpres 2024.
Akan tetapi, beberapa hari kemudian sebuah plot twist terjadi.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.
Sebelumnya, Bacapres dari Partai NasDem yang tengah dijajaki untuk diusung oleh Koalisi Perubahan, Anies Baswedan akhirnya angkat bicara soal isu yang kini tengah menderanya. Mulai soal janji politik dengan Prabowo hingga isu utang miliaran terhadap Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017.
Khusus soal janji politik antara dirinya dengan Prabowo, disebut-sebut Anies tak bakal nyapres. Dalam perjanjian itu disebut-sebut jika Anies menyatakan tidak akan maju di sebagai calon presiden selama Prabowo masih maju sebagai calon presiden juga.
Anies awalnya menyampaikan, pada saat dirinya menang Pilkada DKI Jakarta 2017 silam dirinya sudah berkomitmen menyelesaikan tugasnya sampai 5 tahun ke depan dan tak akan tergoda mengikuti Pilpres.
Tak hanya itu, Pilkada 2017 DKI Jakarta yang dimenangkan Anies Baswedan disebut sebagai kemenangan politik identitas barbar. Hal itu disampaikan mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand lantas mengimbau masyarakat agar tidak melupakan politik identitas di pilkada tersebut.
“Saya mengimbau seluruh Anak Nusantara, seluruh anak bangsa, ibu2, bapak2, kakek nenek, anak muda milenial, yang masih cinta Indonesia ber Pancasila, Beragama dan tetap Berbudaya. JANGAN LUPAKAN POLITIK IDENTITAS BARBAR PILKADA 2017 DKI JAKARTA YG MENGHASILKAN ANIES SBG GUBERNUR,” cuitnya di lini masa Twitternya yang dikutip FAJAR.CO.ID, Senin (24/10/2022).
Tak hanya itu, mantan politisi Partai Demokrat yang pernah menjalani hukuman lima bulan penjara atas perkara dugaan penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran di kalangan rakyat terkait cuitan ‘Allahmu Lemah’ di akun twitter pribadinya ini mengungkapkan soal siapa pengusung Anies Baswedan .
“Untuk mengetahui siapa AB, dan apa dibaliknya, cukup lihat siap kelompok yg mendukungnya dan siapa mengusungnya. Selain itu, lihat kepada siapa dia datang..!! Ada FPI, HTI, Wahabi, Kaum Radikal, Intoleran, Anti Pancasila, Anti Budaya,” cuitnya lagi.
Komentar
Posting Komentar