Langsung ke konten utama

Capres Aktor Sandiwara! Konglomerat Bukan Takut Diperiksa Pajak, Ternyata Tidak Minat Dengan Gagasan Perubahan Anies


Anies . (Foto: Ist)

Jakarta – Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan sempat mengaku konglomerat takut untuk mendukungnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kondisi itu dinilai karena posisi dan kapasitas Anies.

“Positioning politik Anies Baswedan sebagai bakal capres mengusung slogan perubahan dan antitesa dari Presiden Jokowi memang cukup problematik,” kata peneliti dari Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, saat dihubungi Medcom.id, Senin, 25 September 2023.

Bawono mengatakan approval rating Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tinggi sebagaimana tercermin dari temuan hasil jajak pendapat dari berbagai lembaga survei. Soliditas partai-partai pendukung pemerintahan juga masih terjaga.

“Hal itu membuat Anies Baswedan cukup kesulitan dalam menghimpun dukungan dari berbagai pihak seperti dukungan politik dan logistik,” ujar Bawono.

Baca: KPU Papua Minta Bupati-Wali Kota Segera Serahkan Dana Hibah Pilkada

Sebelumnya, Anies Baswedan mengungkap tak ada pengusaha besar yang mendekatinya untuk membantu menyukseskan agenda perubahan. Termasuk menyukseskan dirinya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Buat catatan, yang membantu ukuran yang menengah, yang besar-besar enggak ada yang berani mendekati semua yang besar-besar itu tidak ada yang dekat, yang mendekati yang tengah-tengah ini, semua takut,” kata Anies dalam program Mata Najwa on Stage dengan tema 3 Bacapres Bicara Gagasan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa, 19 September 2023.

Menurut Anies, ketika para pengusaha yang mendekati untuk membantunya, ada dampak yang mereka terima. Misalnya, pajak perusahaannya diperiksa.

“Karena kami mengalami pengusaha-pengusaha yang berinteraksi bertemu sesudah itu mereka akan mengalami pemeriksaan, pemeriksaan pajak pemeriksaan, pemeriksaan yang lain-lain,” ujar Anies.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik