Langsung ke konten utama

Tidak Ada Makan Siang Gratis! Gajelasnya Cawapres Penyebab Demokrat dan PKS Ogah Keluar Duit untuk Safari Politik Anies


Anies. (Foto: Ist) 

Jakarta –  Pegiat media sosial Jhon Sitorus mengungkapkan penyebab Demokrat dan PKS tidak mau keluar uang untuk membiayai safari politik bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

Manurutnya, Demokrat dan PKS tidak mau membiayai safari politik Anies Baswedan ke berbagai daerah dikarenakan hingga sekarang tidak ada kepastian nama calon wakil presiden (cawapres), sehingga benar jika tidak ada makan siang gratis dalam politik.

“Selama Abas kampanye ke daerah-daerah, ternyata Demokrat dan PKS tidak mau keluar uang. Tentu karena ketidakpastian nama Cawapres. Tidak ada makan siang gratis. Senyum-senyum manis yang terlihat selama ini ternyata SURAM dibelakang,” ujarnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter pribadinya, Jumat (25/8).

Sebelumnya, bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengatakan jika Demokrat dan PKS belum menggelontorkan dana sejak deklarasi hingga safari politik ke 70 daerah di Indonesia.

Hal ini disampaikan Anies ketika wawacara dengan Editor In Chief di IDNtimes, Uni Lubis, ia mengatakan mayoritas dana untuk safari politiknya dari transportasi darat, laut, dan akomodasi di lebih dari 70 daerah berasal dari NasDem serta relawan.

“Demokrat dan PKS belum keluar duit sejak deklarasi. Mayoritas duit dari Nasdem, lebihnya dari relawan,” ucap Anies mengungkapkan isi dapur dari Koalisi Perubahan.

Meskipun demikian, Demokrat atau PKS pernah membuat cara di Banten, tapi hanya itu saja, dan kemungkinan hanya untuk sekadar syarat. Kemudian ia pun memuji Ketum NasDem Surya Paloh. “Dia adalah man of commitment.”

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik