Langsung ke konten utama

Radikal Bangkit Dari Kubur! Novel Bamukmin Berjihad Sebagai Cawapres Anies: Massa 212 Sampai 13 Juta!


Anies. (Foto: Ist) 

Jakarta –  Ketua Bapillu Partai Demokrat Andi Arief belum lama ini menilai elektabilitas Anies Baswedan tidak kunjung naik karena terlalu lama mengumumkan bakal cawapres.

Untuk itu Demokrat memberikan deadline segera bagi Anies di bulan Juni ini untuk mengumumkan cawapresnya. Demokrat pun akan memberikan evaluasi total dukungan dari Demokrat untuk Anies.

Menanggapi hal itu, Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyatakan kesiapannya maju dalam pilpres 2024. Novel mengaku terpanggil untuk jihad secara konstitusional.

Ia mengaku tokoh yang berasal dari spirit 212 yang murni dan asli sebagai tokoh 212 dan cawapres dari unsur ulama dibutuhkan Anies saat ini.

“Saya akan berjihad konstitusi sebagai cawapres sebagai perwakilan spirit 212 yang sangat murni dan asli sebagai tokoh 212 dan juga saya sebagai orang pertama yang melaporkan Ahok dan dengan perjuangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab (HRS) dan para ulama dan umat Islam serta tentunya dengan karunia Allah SWT Ahok masuk penjara dan kalah dalam Pilkada siapapun dan itu jelas sangat surprise,” kata Novel kepada Warta Ekonomi.

Novel mengaku masih berjuang untuk mendapatkan restu dari ulama agar menjadi pendamping Anies di Pilpres 2024.

Ia mengingatkan bahwa saat melengserkan Ahok di Pilkada 2017, saat itu massa yang mendukung Aksi 212 berjumlah 13 juta. Dengan modal ini, maka capres yang didukung Ijtima ulama berpotensi untuk menang.

“Saat ini saya terus dan terus berjuang sebagai cawapres bagi capres siapa pun selama capresnya didukung dgn Ijtima Ulama dan jelas saya sebagai cawapres yang dipinang capres manapun asal berdasarkan Ijtima Ulama jelas itu sangat surprise dan sangat mewakili 212 karena sejarah politik terfenomenal selama dunia dan manusia diciptakan adalah berkumpulnya massa 212 pernah sampai berjumlah kurang lebih 13 juta jelas ini politik yang rahmatan lil alamin dan harus menang,” pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik