Langsung ke konten utama

Capres Perusak! Pengamat Fernando Emas Sebut Penyebab Buruknya Udara Di Jakarta Salah Satunya Anies Tebang Pohon Monas


Anies. (Foto: Ist)

Jakarta – Pengamat Fernando Emas menyebut buruknya udara di Jakarta tidak terlepas dari Gubernur sebelumnya yakni Anies Rasyid Baswedan.

Pasalnya, Fernando menilai selama menjabat sebagai Gubernur Anies terlalu banyak menebang pohon untuk kepentingan pembangunan kota Jakarta. Sehingga membuat udara di Jakarta saat ini menjadi tambah buruk.

“Ya memang begitu kan, contohnya pohon-pohon di monas yang ditebangi Anies pada saat dia menjabat. Nah itulah salah satu penyumbang polusi udara menjadi buruk,” ujar Fernando saat dihubungi wartawan, Selasa (29/8).

Untuk itu, Fernando mendukubg Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang gencar menanam pohon di Jakarta untuk mengurangi polusi udara.

“Makanya saya mendung pak Heru yang gencar menanam pohon di kota Jakarta,” tuturnya.

Akan tetapi, pengamat asal Universitas 17 Agustus ini meminta Heru untuk mengeluarkan kebijakan yang lebih tegas terkait polusi udara. Sebab, kata Fernando, kebijakan WFH 50 persen bagi aparatur sipil negara (ASN) yang dikeluarkan Pemprov DKI tidak efektif.

“Pak heru harus lebih berani mengambil trobosan kebijakan seperti pembatasan usia mobil, itu akan menjadi nilai lebih bagi pak Heru sendiri,” ucapnya.

Diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan WFH 50 persen bagi ASN Pemprov DKI Jakarta.

Adapun kebijakan tersebut berlaku selama dua bulan yang telah di mulai tanggal 21 Agustus sampai 21 Oktober 2023 mendatang.

Sebagai informasi, Berdasarkan data IQAir pada pagi hari ini Selasa (29/8/2023) pukul 06.00 WIB kualitas udara di Jakarta masih masuk ke status tidak sehat dengan indeks kualitas udara AQI US 168 dan polutan utama PM2.5. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 17.7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan AQI US hari sebelumnya dimana AQI US berada di angka 152.

Cuaca Jakarta pagi ini masih berkabut dengan suhu 23 derajat celcius, kelembapan 88%, angin 7,4 hm/h dan tekanan 1.010 mbar.

Dalam rangking kota AQI langsung dari beberapa kota di Indonesia, hari ini pukul 06.00 WIB Jakarta masuk dalam rangking ke 4 dari 10 rangking kota kualitas udara yang tidak sehat. Kembali masuknya Jakarta ini menjadi kabar buruk mengingat Ibu Kota RI tersebut sebenarnya sudah keluar dari daftar 10 kota dengan kualitas udara terburuk di RI selama tiga hari sebelumnya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik