Langsung ke konten utama

Menyedihkan! Khofifah Respons Soal Menolak Halus Tawaran NasDem Jadi Cawapres Anies: Opo Seh, Sampean Yang Bilang Katae. Walah Walah, Wis-wis!


Anies.  (Foto: Ist)

Jakarta – Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi beberapa waktu lalu blak-blakan terkait Khofifah Indar Parawansa yang menolak halus tawaran sebagai cawapres Anies Baswedan.

Khofifah sendiri merespons pernyataan Gus Choi tersebut dengan santai. Ia enggan membahas hal tersebut.

“Opo seh, sampean yang bilang katae. Walah walah, wis-wis. (Apa sih, anda yang bilang katanya. Sudah-sudah),” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (28/7/2023).

Ditegaskan kembali oleh awak media soal dirinya menolak halus tawaran NasDem menjadi salah satu kandidat cawapres Anies Baswedan, Khofifah menjawab sambil tersenyum.

“Opo seh Ya Allah, sampun-sampun, matur nuwun, monggo. Ayo wis ta lah rek pertanyaan liyo rek. (Apasih Ya Allah, sudah-sudah terima kasih, permisi. Ayo sudah teman-teman, pertanyaan lainnya),” jawab Khofifah.

Khofifah sebelumnya sudah menegaskan jika dirinya ingin bekerja sebaik mungkin di sisa masa jabatannya sebagai Gubernur Jatim hingga akhir tahun 2023 ini.

“Saya ini pokoknya tak kerja sebaik-baiknya,” ungkap Khofifah.

Sebelumnya diketahui Ketua DPP NasDem Gus Choi membeberkan penolakan halus dari Khofifah soal tawaran menjadi cawapres Anies. Saat itu, Gus Choi menegaskan figur yang disepakati untuk jadi nominasi cawapres Anies dari kalangan NU adalah Khofifah.

Namun, seiring berjalannya waktu, politikus asal Gresik ini menyebut Khofifah tidak memberi kepastian terkait tawaran cawapres Anies Baswedan. NasDem lantas beralih ke nama lain yang merepresentasikan NU, yakni Yenny Wahid.

“Siapa figur itu? Dulu disebut Khofifah. Dengan berbagai jalur mencoba mendekati Khofifah. Intinya tidak ada kepastian, tidak ada progres yang positif dari dia (Khofifah),” tegasnya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik