Langsung ke konten utama

Janji Gak Logis Geh! Malas Pakai Kontraktor, Anies Libatkan Warga Pas Garap Proyek, Ferdinand: Bacot Dulu, Nanti Baru Pasang Muka Tembok!



Anies. (Foto: Ist)

Jakarta – Politisi PDIP Perjuangan Ferdinand Hutahaean menyentil keras bakal calon Presiden usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Ferdinand melontarkan sindiran tersebut sebagai respons atas pernyataan Anies yang mengaku senang melibatkan masyarakat dalam sebuah proyek.

Menurut Ferdinand, pernyataan Anies Baswedan jelas hanya sebuah klaim blaka, nyatanya selama menjabat Gubernur DKI Jakarta, dia tak pernah melakukan hal tersebut.

 Lagi pula sebuah proyek  apalagi itu adalah proyek strategis negara tidak bisa dikerjakan sembarangan dengan melibatkan sembarang orang. Intinya kata dia, Anies hanya asal bicara, soal terealisasi atau tidak pernyataan tersebut jadi urusan belakangan.

“Hahahaha orang ini memang selalu lucu dan selalu menyampaikan sesuatu yang dia tak pahami. Yang penting bacot dulu. Soal nanti bagaimana, biar nanti aja urusannya dengan muka temboknya,” kata Ferdinand Hutahaean dalam sebuah cuitan di akun twitternya dilansir Populis.id Jumat (28/7/2023).

Sebelumnya, Anies membagikan pengalamannya saat memimpin DKI Jakarta selama lima tahun.

Mantan Mendikbud ini menjelaskan empat tipe pengadaan barang dan jasa. Tipe pertama dikerjakan OPD, tipe kedua dikerjakan kontraktor, tipe 3 dan 4 merupakan pelibatan masyarakat.

“Birokrasi kepengennya tipe 1, tipe 2. Simpel laporannya, gampang, auditnya mudah. Tapi kalau yang tipe 3, 4 melibatkan masyarakat nanti kalau diperiksa lebih rumit. Saya katakan ini bukan soal rumit atau tidak. Ini soal rakyat merasakan manfaat lebih banyak atau lebih sedikit,” kata Anies dalam pidatonya di acara Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) 2023 di Jambi, Rabu, (26/7/2023).

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik