Langsung ke konten utama

Gak Layak Nyapres Geh! Hasil Audit BPK Terhadap JIS Rilis, Anies Terbukti Gak Bisa Kerja!


Anies. (Foto: Ist)

Jakarta – BPK ikut melakukan audit terkait pembangunan JIS. Menurut Pj Heru Budi, hasil audit BPK meminta Pemprov DKI Jakarta untuk menyempurnakan sarana dan prasarana JIS terutama akses masuk ke stadion.

“Hasilnya harus menyempurnakan sarana prasarana untuk supaya jalan masuknya supaya lebih sempurna itu. Sekarang kita sempurnakan. JIS bagus semua, hasilnya lebih bagus,” kata Heru.

FIFA bilang rumput JIS tidak layak. BPK minta akses masuk stadion disempurnakan. Penonton konser Dewa 19 mengeluh soal akses keluar masuk stadion. Mau apa lagi? Masih mau bilang JIS adalah stadion berstandar ISO alam semesta yang tidak ada cacat setititik pun? Otak mana otak?

Sudah dibilang harus diperbaiki, pendukung Anies malah ngeyel dan terus ngeles seperti orang jualan obat di pinggir jalan.

Semua jadi fakta, JIS harus direnovasi di beberapa bagian. Mau tak mau Pemprov DKI harus memperbaiki JIS, agar JIS bisa digunakan sebagai venue pertandingan Piala Dunia U-17.

Heru juga menyerahkan hasil audit BPK kepada Inspektorat DKI Jakarta terkait usulan audit JIS yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Saya sudah bilang berkali-kali, Anies itu tidak bisa kerja. Dia tampak bekerja, tapi sebenarnya tidak tahu apa yang dia kerjakan. Dia tidak paham apa yang harus dilakukan. Dia bahkan tidak mengerti apa yang dia koar-koarkan. Stadion kebanggaan lah, nyatanya malah jadi stadion memalukan. Umur JIS baru seumur jagung, tapi memalukan sekali. Begitulah kalau pintar jualan kecap tapi tidak becus kerja.

Apalagi pendukungnya ikut jualan kecap meskipun kecapnya basi dan murahan. Dibilang kecap nomor satu. Pemuja Anies kalau sudah membela, selalu all out dan sampai titik napas penghabisan. Mulut sampai berbusa-busa untuk menjelaskan ke orang-orang bahwa Anies itu hebat tapi mau dijegal karena istana ketar-ketir dan gemetar, hahaha. Narasi yang lebih lucu dari lawakan stand-up comedian.

Di awal-awal peresmian JIS, Anies dan pendukungnya bangga bukan main. Bahkan JIS dipakai latar untuk tempat ibadah. Sekarang, JIS jadi senjata makan tuan buat Anies. Anies kesulitan mengcounter polemik JIS. Pendukungnya pontang-panting membela dan menjilat. JIS kini menjadi portofolio merah yang berusaja dibela atau bahkan disembunyikan.

Pada akhirnya pemerintah yang bakal dapat kredit. Anies memang yang mendirikan, tapi tidak sempurna. Ini adalah fakta yang tidak akan bisa diubah sampai kapanpun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik