Langsung ke konten utama

Capres Radikal Hanya Didukung Relawan Radikal Geh! Abah Aos Sebut Dajjal Sudah Kuasai RI, yang Nggak Dukung Anies Sekutu Setan!


Bakal calon presiden (capres) 2024 Anies Baswedan bersilaturahmi ke Pesantren Sirnarasa Abah Aos, Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (19/11/2022). (Foto: Ist)

Jakarta – Ulama sufi yang juga penerus Abah Anom Suryalaya, Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul kembali menyatakan dukungannya buat calon Presiden usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Dia mengatakan, Anies adalah satu-satunya capres yang bisa mengusir Dajjal yang diklaimnya telah lama menguasai Indonesia. Pernyataan Abah Aos itu disampaikan saat memberikan tausiah di Masjid Agung Cimahi Jawa Barat dan ditegaskan kembali dengan mengeluarkan maklumat khusus kepada umat Islam. 

“Melihat perkembangan akhir-akhir ini di mana kekuatan dan gerakan Dajjal semakin membabibuta, maka tidak ada jalan lain kita mesti menghadirkan sosok pemimpin Indonesia yang bisa menghentikan gerakan dan menghancurkan kekuatan Dajjal dengan cara memenangkan seorang yang namanya tercantum dalam Al Qur’an Surat Hud ayat 78 dan 87 yang di dalamnya 5 titik tengah-tengah Al Qur’an dari 178.284 titik, yaitu Bapak Prof. Dr. K.H Anies Rasyid Basweddan AL IMAM AL MAHDI (Imam Mahdi),” demikian bunyi maklumat tersebut dilansir Populis.id Kamis (27/7/2023).

Dalam maklumat itu, Abah Aos bahkan mengatakan, umat islam yang mengacuhkan maklumat darinya, maka yang bersangkutan bersekutu dengan Dajjal, dan itu adalah bukti bahwa Dajjal telah menguasai negri ini.

“Siapa saja yang tidak percaya, bingung, ragu dan cuek dengan Kabar Gembira ini bukti bahwa Dajjal sedang membabi buta,” tuturnya.

Sebelumnya Abah Aos juga telah mengeluarkan pernyataan yang tak kalah heboh. Dia mengatakan Anies Baswedan adalah titisan Imam Mahdi. Dia  mengklaim bakal calon presiden usungan koalisi perubahan itu memang diutus Allah ke bumi untuk melawan dajjal pada Pilpres 2024 mendatang. 

Video singkat ini viral setelah pertama kali diunggah pengguna @ruhulanakgaul. Dalam video itu pemuka agama itu mengatakan mendukung Anies Baswedan wajib hukumnya sebab itu sama halnya turut serta melawan dajjal yang mau menguasai Indonesia.

“Itulah mengapa abah sudah deklarasi untuk menangkan Anies Baswedan di 2024. Semua haram kalau tidak mendukung Anies presiden indonesia di 2024,”  kata ulama tersebut dilansir Populis.id Selasa (18/7/2023).

Alih-alih bikin masyarakat simpati kepada Anies ceramah singkat itu justru bikin sebagian besar netizen semakin pesimis dengan eks Gubernur DKI Jakarta, sebab barisan para pendukungnya berlatar belakang orang-orang yang suka mengkafirkan orang lain di luar golongan mereka.

“Imam Mahdi kok peluk-peluk bini orang. Peluk-peluk bini orang itu dajjal. Jangan suka membolak-balik perkara. Yang haq jadi bathil, yang bathil jadi Haq. Kerjaan membolak-balik itu kerjaannya Dajjal saja.” Ungkap dari @ruhulanakgaul

“Kalah nabi sama doi,” balas dari @rudiromdoni2.

“Emang siapa org tua ini, enteng sekali dia ngomong begitu, jangan-jangan dia ini salah satu pasukan dajjal itu,” ungkit dari @Jas_Sikumbang

“Berarti Utusan mau kiamat kali iyaa buat para pendukungnya,” cuit dari @KakekAde.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik