Langsung ke konten utama

Halalkan Segala Cara! Ngebet Anies Berkuasa, Relawan Politisasi Raja Salman & Arab Saudi Guna Dompleng Elektabilitas


Anies. (Foto: Republika)

Jakarta – Kita sebagai masyarakat yang sudah lama melek teknologi, dan sering berinteraksi di dunia maya pasti tidak heran bahwa negara Arab sering dijadikan doktrin maupun pembangunan opini, demi untuk mengangkat sebuah citra diri seseorang.

Bahkan, apapun yang berhubungan dengan Kerajaan Arab Saudi kerap dijadikan alat politisasi sebagai bahan hoaks bagi para masyarakat atau para politisi bila ingin meningkatkan popularitasnya.

Tak terkecuali para orang-orang yang mengaku ulama, salah satu contohnya adalah si Rizieq yang pernah mengaku diundang Raja Salman bin Abdulazis Al Saud untuk melakukan ibadah umrah, bahkan diberi visa unlimited oleh penguasa Arab Saudi tersebut. Padahal kita semua tahu si Rizieq ini ingin menghindari dakwaan hukum yang kala itu menjerat dirinya.

Hal serupa juga sering digunakan oleh kelompok Anies Baswedan, demi untuk meningkatkan elektabilitas seorang Anies Baswedan dan berikut ini adalah beberapa hoaks yang selalu mengaitkan Anies Baswedan dengan kerajaan Arab Saudi sebagai sarana untuk mendongkrak popularitas Anies Baswedan.

Beredar di media sosial postingan foto dari para relawan Anies yang menyebut bahwa Anies Baswedan mendapat gelar ‘Amirul Amanah’ atau ‘Pemimpin Amanah’ dari Arab Saudi. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Mei 2022.

Dalam postingannya terdapat foto Anies Baswedan dengan narasi:

“Alhamdulillah ya Rabb, Gubernur Indonesia, Anies Baswedan mendapat gelar “Amirul Amanah” (Pemimpin yg Amanah) dari Saudi Arabia.”

Akun itu juga menambahkan narasi “AMIRUL AMANAH....ALHAMDULILAH...”

Beberapa waktu yang lalu, media sosial Facebook sempat dihebohkan dengan isu letak Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang pindah ke Timur Tengah. Salah satu akun Facebook yang membahas soal ini adalah Erwin Rabbani II.

Dalam unggahannya pada 19 Juli 2022 lalu, akun Erwin Rabbani II mengunggah sebuah peta Timur Tengah di Google Maps. Peta itu menampilkan negara-negara Timur Tengah, seperti Yaman, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab dan Oman.

Tapi menariknya, di kota Yaman, yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi, ada salah satu kota yang sangat identik di Pulau Jawa, yaitu Yogyakarta. Dalam tampilan Google Maps itu, Yogyakarta disebutkan berada di Yaman.

Begini narasi yang dibuat Erwin Rabbani II sebagai keterangan foto Yogyakarta yang pindah ke Yaman:

“Peta letak Jogjakarta sudah berubah gara gara P. Anies Baswedan.”

Beredar di media sosial postingan foto yang mengklaim Anies Baswedan dan Raja Salman tengah melakukan Tawaf dengan dikawal aparat kerajaan Arab Saudi. Postingan itu beredar sejak pekan yang lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 25 Juni 2023.

Dalam postingannya terdapat foto Anies Baswedan dan Raja Salam dengan latar belakang Ka’bah. Foto itu disertai narasi “Bagai Presiden, Anies & Raja Salman dikawal aparat kerajaan saat Tawaf”.

Akun itu juga menambahkan narasi “Anies For Presiden”. Hingga saat ini postingan tersebut telah mendapatkan 188 komentar dan 32 kali dibagikan.

Sebuah video menarasikan bakal capres Anies Baswedan diminta oleh Raja Arab Saudi untuk menjadi imam di Masjidil Haram. Unggahan di video tersebut juga menyebut Anies juga akan memberikan khutbah.

Thumbnail pada video menampilkan orang-orang sedang salat di depan Kabah. Sedangkan Anies berdiri di mimbar.

“SATU-SATUNYA CAPRES RI !! RAJA SALMAN MINTA Anies PIMPIN KHUTBAH DIDEPAN KA’BAH || BERITA TERBARU,” judul video yang diunggah di YouTube.

Sedangkan isi video memperlihatkan Anies sedang khutbah. Kemudian foto Anies dan Raja Salman pun sedang tawaf bersama.

Raja Salman dikabarkan memberikan izin terhadap Anies Baswedan untuk masuk ke dalam Ka’bah. Hal ini lantaran mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut datang sebagai tamu undangan dari kerajaan Arab Saudi.

Informasi tersebut disebarkan oleh kanal Youtube Lidah Rakyat tertanggal 26 Juni 2023.

“JADI TAMU ISTIMEWA !! RAJA SALMAN IZINKAN Anies MASUK & BERIBADAH DIDALAM KA’BAH || BERITA TERBARU,” tulis judul video, dikutip Senin (26/6/2023).

Pada thumbnail video terdapat keterangan yang berbunyi “subhanallah Anies diizinkan masuk Ka’bah, Raja Salman sebut yang masuk Ka’bah terpilih jadi presiden” SUMBER

Datang ke Mekah, Raja Salman Doakan Anies Baswedan di Samping Ka’bah Untuk Menjadi Presiden

Anies Baswedan dikabarkan bertemu dengan Raja Salman di Mekah. Setibanya di Arab Saudi, Raja Salman mendoakan Anies Baswedan di samping Ka’bah agar menjadi Presiden RI di Pilpres 2024.

Kabar tersebut dibagikan oleh kanal YouTube LIDAH RAKYAT yang mengunggah video berjudul “Tiba Di Mekkah Hari Ini! Anies Di Sambut Hangat Raja Salman Di Do’akan Jadi Presiden 2024!!”

Pada thumbnail video terdapat keterangan yang berbunyi, “Di Sambut Raja Salman Di Mekkah, Tepat Di Samping Ka’bah Anies Di Do’akan Jadi Presiden 2024”.

Disitu tampak Anies Baswedan mengenakan pakaian ihram lelaki bertemu dengan Raja Salman dan dikelilingi oleh beberapa orang serta awak media setempat SUMBER

Nah, bila kita melihat fenomena ini begitu rendahnya kualitas berpolitik dari para kubu Anies ini. Keinginan mereka untuk menang dan berjaya sepertinya sudah menjadi hal yang wajib, maka mereka akan menghalalkan segala cara demi untuk meraihnya, dan kita semua juga tahu bahwa kelompok-kelompok yang sering memusuhi Jokowi semua bersarang dikubu Anies Baswedan, maka jangan sampai kedepan kelompok kelompok ini bisa berjaya menguasai negri ini, karena hal ini tentu saja akan sangat begitu berbahaya buat masa depan Indonesia sendiri.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik