Jakarta – Menonton riuhnya netizen membahas soal munculnya foto editan dari bacapres (kalau jadi) Anies Baswedan ketika beribadah di Tanah Suci membuat saya jadi mikir. Kelakuan dari pendukung Anies ini kan bukan sekali atau dua kali ini saja dilakukan ya. Editan yang terakhir bahkan tanpa malu-malu menggunakan foto ketika Jokowi sedang menjadi tamu kehormatan, yang terlihat bersama Gibran di tengah kerumunan massa.
Yah, pantesan saja Gibran nyeletuk di medsosnya karena ada foto dirinya terlihat “mendampingi” Anies di sana. Lha wong itu memang foto yang ada bapaknya trus diedit sama kaum yang suka halusinasi supaya junjungannya terlihat hebat dan penting, tapi *bo’ong! Hahaha...!
Kok ada ya pendukung yang kemampuan logikanya seperti itu? Apa nggak ada malu sedikit pun begitu loh. Sosok yang didukung juga seringnya Cuma diam .. padahal sebenarnya kalau bisa mikir, kan dia dirugikan ya. Mungkin karena merasa ada sosok profesor yang sempat ikutan memviralkan editan gambar itu ... sesama orang (yang katanya) pintar kan boleh saling memanfaatkan ya? Hihihi...!
Lho saya menduga begitu bukan tanpa alasan lho, karena model pendukung Anies kan suka main klaim dan halunya luar biasa ya. Kalau “kapling surga” saja berani diklaim, apalagi sekadar jabatan duniawi seperti Presiden RI? Coba cek rumah tetangga atau teman kalian yang sekadrunan dengan pendukung Anies, jangan-jangan beneran apa yang saya bilang!
Saya juga yakin apa yang terjadi sekarang bukan yang terakhir. Masih ada yang lebih ngeri lagi kalau nanti beneran jagoan mereka beneran maju di Pilpres 2024 nanti. Amit-amit deh, jangan sampai orang itu maju supaya Pilpres 2024 nanti dua putaran saja, mempertemukan Ganjar dan Prabowo bersama Cawapres masing-masing.
Eh, semoga nanti Cawapresnya juga bukan Anies ya, karena nanti malah dituker fotonya kan bahaya juga, Anies di sebelah kiri dan sosok Presiden yang sebenarnya malah dituker dipasang di sebelah kanan di rumah-rumah pendukung Anies.
Dhuh, Tuhaaaan ... kenapa sih buat milih calon kepala negara saja kok ada calon yang non-qualified seperti orang itu, juga didukung oleh kelompok yang bikin endorse buat calonnya saja sampai nyolong foto orang lain trus diedit, dengan kualitas editing yang kasar dan naraai bohong pula?
Apa beneran sudah nggak ada calon yang lebih bagus buat ditandingkan sama Ganjar Pranowo dengan kualitas pendukung yang lebih waras, logis, bebas dari halusinasi, dan tidak mabok agama?
Komentar
Posting Komentar