Langsung ke konten utama

Capres Ngibul Geh! Ternyata Tak Ada Nama Anies dalam Daftar 50 Calon Jemaah Haji yang Diundang Raja Arab


Foto Hoax Anies. (Foto: Ist)

Jakarta – Bakal Calon Presiden (bacapres) yang diusung Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), Anies Baswedan, saat ini tengah menjalankan ibadah haji di tanah haram.

Sebelum keberangkatannya, viral kabar yang menyebutkan bahwa Abies Baswedan berangkat haji atas undangan langsung dari Kerajaan Arab Saudi.

Namun, seorang pegiat sosial media sekaligus loyalis Ganjar Pranowo, John Sitorus, menyebut bahwa tak ada nama Anies Baswedan dalam daftar 50 calon jemaah haji yang diundang Kerajaan Arab Saudi.

Diketahui, Raja Salman mengundang langsung 50 orang calon Jemaah haji asal Indonesia untuk berangkat ke Tanah Suci secara gratis.

Program yang merupakan bagian dari Program Tamu Raja Salman bertujuan mempererat hubungan Arab Saudi dengan negara-negara Islam di seluruh dunia.

Pelepasan calon jemaah haji jalur khusus tersebut telah berlangsung pada Rabu (21/6/2023), dan terlihat beberapa tokoh publik yang turut mendapat undangan haji gratis.

Di antaranya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Jakarta Pusat Bukhori SA. Dan ditegaskan, Anies Baswedan tidak termasuk i dalamnya.

Acara pelepasan dilakukan langsung oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, yaitu Faisal bin Abdullah Al-Amudi.

John Sitorus menyebut bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu sama sekali tidak diundang kerajaan Arab, melainkan menggunakan jasa travel mewah untuk beribadahhaji.

“Ngakunya diundang kerajaan Arab Saudi, ternyata pakai jasa dreamtour dengan segala fasilitasnya. Ya jelas terlihat MEWAH, ada kendaraan khusus, ada tempat menghinap khusus,” ujar Jhon Sitorus dalam akun Twitter @Miduk17, Senin (26/6/2023).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik