Langsung ke konten utama

Ngeri Kali! PKS: Anies jadi Presiden, Ketua DPR dari PKS


Anies. (Foto: Ist)

Jakarta – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyampaikan komitmennya untuk memenangkan Anies Baswesan menjadi Presiden di 2024. Dia menyebut, jika Anies menjadi presiden maka PKS akan mendapatkan kemenangan di 2024.

Dia mengatakan, jika Anies menang dan PKS menang maka ketua DPR nya akan berasal dari PKS. Jazuli memastikan, kalau ketua DPR RI berasal dari PKS, maka semua program Anies saat menjadi presiden akan berjalan 100 persen.

“Jadi kalau Pak Anies jadi presiden, PKS-nya menang nomor 1 artinya ketua DPR nya dari PKS,” kata Jazuli saat bimbangan teknis dan konsolidasi nasional ketua fraksi dan pimpinan DPRD, di Jakarta, Selasa (30/5).

“Kalau Presidennya Pak Anies, ketua DPR-nya PKS bisa dipastikan program Pak Anies akan berjalan 100 persen tidak ada hambatan,” sambungnya disambut tempuk tangan seluruh peserta.

Dia pun mengatakan, jika Anies menjadi presiden maka PKS akan mengambil kebijakan antiasing. Sebab, dia menyadari saat ini kebijakan harus bekerja sama dengan pihak asing.

“Karena mustahil hidup sekarang anti asing, kita akan bekerja sama dengan asing, dengan negara manapun kecuali dengan negara yang bertentangan dengan konstitusi tapi kerja sama itu kerja sama prinsip keadilan dan kesetaraan bukan kerja sama yang menempatkan Indonesia negara besar, negara kaya ini menjadi kacung negara lain,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia menyinggung soal provokasi yang terjadi di media sosial terhadap Anies Baswedan. Jazuli pun meminta seluruh kader PKS tidak mudah terprovokasi. Sebab, pemimpin Indonesia haruslah sosok yang tak mudah terprovokasi.

“Mengelola Indonesia tidak bisa oleh provokator, mengelola Indonesia tidak bisa dengan orng yang mudah terprovokasi. Sejati yang akan mengelola Indonesia dan kami melihat dari seluruh orang di Indonesia ini tidak ada kecuali Bapak Anies,” ucapnya.

Dia pun meminta kepada Anies, jika terpilih menjadi presiden harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat, terutama, para petani.

“Mohon maaf Pak Anies kami tidak akan minta tiket kepada Pak Anies kami hanya minta kalau Pak Anies jadi presiden perhatikan para petani, yang sudah bergeser dari petani menjadi buruh petani,” ujar dia.

“kita ingin juga rakyat Indonesia diberdayakan secara ekonomis, yang ditargetkan oleh Bung Karno, berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi itu kita ingin wujudkan kalau PKS menang dan Pak Anies jadi presidennya,” imbuhnya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik