Langsung ke konten utama

Kasihan Geh! 82% Warga RI Puas Kinerja Jokowi, Warganet Sindir Inisiasi Perubahan Ala Anies


Anies. (Foto: Ist)

Jakarta – Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa 82% masyarakat Indonesia puas dengan kinerja di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menanggapi hal tersebut, salah seorang warganet sekaligus loyalis Jokowi menyindir jargon Anies Baswedan dan partai-partai yang mengusungnya.

Menurut sosok di balik akun Twitter @narkosun itu, program yang dibuat oleh Jokowi sudah bagus dan memuaskan rakyat. Ia justru memandang aneh jika program Jokowi ingin diganti, bukannya diteruskan. Oleh sebab itu, ia menilai wajar apabila jargon yang dijual Anies dan timnya tidak laku di masyarakat.

“Kepuasan publik kepada pakde Jokowi 82%. Trus ada capres, sebut saja Anies, dan koalisinya ingin melakukan perubahan. Bahkan koalisinya disebut ‘koalisi perubahan’. Apa ga aneh? Sudah bagus program pak Jokowi, mau dibikin perubahan bukan diteruskan. Pantesan ga laku!” tulisnya di akun media sosial Twitter, dikutip Sabtu, 27 Mei 2023.

Warganet yang sependapat dengan pernyataan tersebut pun ikut meramaikan kolom komentar.

“Kebiasaan sejak 2017 lalu sih ini. Jargonnya selalu ‘perubahan...perubahan...perubahan…’ kesannya era sebelumnya lebih banyak jeleknya sehingga dia mau memberikan perbedaan. Ujung2nya selama 5 tahun kan Cuma nama JALAN & nama RUMAH SAKIT aja yang berubah,” sindir akun @nagadaul.

“Ya bisanya kn cm merubah… Merubah yg baik jdi jelek..merubah yg rapi jdi acakadut...merubah nama2 jalan .. yg pasti merubah Pancasila jg ...Krn titipan HTI dan kroninya,” sambung akun @cintabiroe.

Akan tetapi, ada pula yang tidak setuju dan justru membela Anies. Menurut mereka, perubahan adalah sesuatu yang baik dan sah-sah saja dilakukan oleh calon pengganti presiden yang sekarang.

“Jika yg dilakukan adalah kesempurnaan/kebaikan, tidak. Diperlukan perubahan, Berubah adalah perbaikan atas kesalahan/lalai masa lalu untuk lebih baik.. diksi survey 100 % bkn indikator dianggap Baik ..??? Mikir…” komentar akun @faisf1fais.

“Memangnya suatu kemustahilan ada program yg  jauh lebih baik ??” tambah akun @fals_anes73. 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik