Langsung ke konten utama

Kocak! Jika Jadi Presiden Anies Diprediksi Angkat Rizieq Shihab, Kivlan Zein, Fadli Zon Dkk jadi Menteri


Anies. (Foto: Ist)

Jakarta – Dari tiga bakal calon presiden, lebih baik Ganjar Pranowo kita lupakan sejenak dari obrolan ini. Karena dia belum memiliki gerbong koalisi. Meskipun PDI Perjuangan bisa mengusungnya sendiri, tapi Indonesia terlalu besar bung untuk diurus satu partai. Sementara Anies dan Prabowo koalisinya sudah sangat mencukupi. Untuk itu ngobrolin siapa saja yang bakal mengisi komposisi kabinet kedua bacapres itu jadi lebih menarik. Tentu nama-nama mulai dari Rocky Gerung, Fadli Zon, Kivlan Zein, Munarman sampai Rizieq Shihab bakal ada. Nah berikut kemungkinan formasi kebinet kedua tokoh itu.

Sebelum masuk ke daftar siapa saja yang bakal jadi menteri, kita awali dengan tokoh-tokoh yang bakal dijadikan Dewan Pertimbangan Presiden. Wantimpres biasanya diisi 6 orang yang paling disegani presiden. Jika Anies jadi presiden maka komposisi Wantimpresnya akan diisi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, pengusaha yang jadi anggota 9 naga Tomy Winata, Mayjen TNI Kivlan Zein serta dedengkot FPI Muhammad Rizieq Syihab.

Untuk kementerian, kita anggap saja nomenklatur menteri masih sama dengan kabinet Jokowi saat ini. Total ada 31 menteri urusan teknis plus 4 menteri koordinator. Tentu tidak semua kementerian kaan kita bahas. Kita ambil tokoh-tokoh inti saja. Nah, sebelum kita awali dengan tokoh-tokoh yang bakal mengisi posisi 4 Menteri Koordinator. Yang pertama, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo di posisi Menko Polhukam. Keberaniannya berseberangan dengan Presiden Jokowi membuatnya punya posisi tawar yang sangat tinggi. Apalagi setelah tidak lagi menjabat sebagai Panglima TNI, dia sangat kencang meneriakkan isu kebangkitan PKI di Indonesia. Dengan begitu kemungkinan besar dia sangat paham segala kondisi politik, hukum dan keamanan negeri ini.

Selanjutnya ada Rizal Ramli yang akan mengisi posisi Menko Perekonomian. Sama dengan Gatot, RR juga sangat keras mengkritik pemerintahan Jokowi. Apalagi setelah Jokowi melepas jabatannya sebagai Menko Perekonomian. Ya, RR ini punya riwayat yang unik. Pertama menjadi pengkritik keras pemerintahan Jokowi, setelah itu sempat mereda karena dia mendapat kursi di kabinet. Lalu dia bertambah liar ketika dia dipecat. Tapi saya yakin, Partai Nasdem tidak akan tinggal diam. Menko Perekonomian tentu jadi ladang basah yang tidak mungkin dilepas begitu saja. Tapi kalau misalnya posisi itu lepas, kemungkinan besar Nasdem akan memaksa diberi jatah Menko Investasi dan Maritim. Sementara untuk posisi Menko PMK akan diisi oleh kader PKS. Karena PKS punya rencana jangka panjang tentang siapa dan bagaimana orang Indonesia sampai 50 tahun mendatang. Artinya mereka butuh merealisasikan konsep pembangunan manusia yang sudah mereka siapkan.

Sekarang masuk ke tokoh-tokoh yang bakal jadi menteri. Orang pertama yang ingin saya sebut adalah Rocky Gerung. Meski Cuma lulusan S1, tapi banyak orang yang meyakini intelektualitasnya setara dengan profesor. Bahkan dengan segala “kedunguannya”, dia mampu mengomentari dan mengulas banyak hal. Mulai dari pendidikan, perekonomian, politik, sosial, keagamaan sampai keamanan. Menteri apa yang tepat dia isi? Kalau menurut saya dia akan ditempatkan untuk mengisi posisi Menteri Pendidikan, Riset dan Pendidikan Tinggi.

Novel Bamukmin. Mantan pentolan FPI itu jadi kandidat kuat untuk mengisi posisi sebagai Menteri Agama. Sepak terjangnya di FPI membuat dia punya daya tawar yang besar untuk mengisi posisi tertinggi di kementerian itu. Selain dia ada juga tokoh cadangan seandainya koalisi tidak menerimanya. Tentu PKS lah yang punya daya tawar tinggi untuk mengisi Menteri Agama.

Selanjutnya ada nama Refly Harun. Sebagai ahli hukum, kemungkinan dia akan mengisi posisi posisi Menteri Hukum dan HAM. Jika kita nyimak omongan tokoh satu ini memang sangat menarik. Cara ngomongnya yang tertata, mempunyai dasar dan sangat meyakinkan membuatnya sangat cocok menjadi Menkumham. Apalagi dia sangat berseberangan dengan Presiden Jokowi terutama setalh dia dipecat dari kursi komisaris di salah satu perusahaan BUMN. Sebagai cadangan, kemungkinan ada nama Denny Indrayana. Seorang profesor hukum yang sangat berjasa besar terhadap karir Anies. Karena jasanyalah Anies diangkat menjadi Rektor Universitas Paramadina.

Ada lagi nama Sudirman Said. Kemungkinan besar dia akan kembali menempati posisi tertinggi di Kementerian ESDM. Karena dulu dia sempat ngisi posisi itu sebelum akhirnya dipecat Jokowi. Sebagai cadangan ataupun wakil menteri Partai Demokrat kemungkinan akan menyodorkan kadernya. Karena Partai Demokrat punya banyak relasi pada bidang yang jadi lumbung kekayaan ini.

Tokoh-tokoh pecatan Presiden Jokowi memang banyak yang menjadi pendukung Anies. Ya mungkin kesamaan nasib yang menyatukan mereka. Tentu masih banyak tokoh yang bakal diajak. Tapi sekarang kita akan bergeser jika Prabowo yang jadi presiden. Untuk posisi Wantimpres, mungkin hampir sama dengan Anies. Prabowo akan menempatkan dedengkot FPI Rizieq Shihab sebagai Dewan Pertimbangan Presiden. Prabowo bukanlah orang yang mudah melupakan sejarah. Kekerabatan dan ikatan emosional selama dua kali Pilpres tentu tidak akan mudah luntur begitu saja. Apalagi dia Rizieq masih punya penggemar yang sangat banyak.

Sementara untuk tokoh-tokoh yang bakal menjadi menteri tentu ada nama Fadli Zon. Tokoh paling cerdas Partai Gerindra ini kemungkinan besar akan mengisi plot Menteri Dalam Negeri. Rocky Gerung pun juga akan masuk daftar list menteri. Terutama Menteri Pendidikan. Apalagi dulu waktu Pilpres 2019 Prabowo sendiri yang menjanjikan hal itu. Selain dua tokoh itu ada lagi nama Yusuf Martak. Pimpinan GNPF Ulama ini sangat cocok mengisi jabatan Menteri Agama. Ada juga nama Abdul Shomad yang bakal menjadi cadangan untuk mengisi posisi itu.

Ada juga nama Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Terlepas dari segala kontoversinya ketika menjabat Gubernur, tapi pengalamannya sebagai Pangkostrad membuatnya sangat cocok mengisi posisi Menteri Pertahanan. Tentu Prabowo butuh seseorang yang sangat dipercaya untuk mengisi kementerian dengan anggaran paling besar itu. Apalagi dengan kegarangannya, tentu bakal membuat negara manapun akan gentar menggertak Indonesia jika menyangkut isu pertahanan. Karena sekali bentak, dia tidak akan segan-segan untuk mengajak perang.

Tentu masih banyak tokoh yang bakal diajak Anies maupun Prabowo jika salah satu di antara mereka jadi presiden. Selain itu, ada juga kemungkinan jika Anies maupun Prabowo jadi presiden beberapa kelompok yang sempat dibubarkan oleh Presiden Jokowi mulai dari FPI hingga HTI akan dihidupkan kembali. Karena baik Anies maupun Prabowo punya hutang sejarah kepada dua kelompok itu.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik