Anies. (Foto: Ist)
Jakarta – Pengaruh pencapresan Ganjar Pranowo terhadap nilai tukar rupiah ternyata berbanding terbalik dengan deklarasi Anies Baswedan, hal ini disampaikan pegiat media sosial Jhon Sitorus.
Melalui akun Twitter pribadinya, Jhon Sitorus mengunggah tangkapan layar pergerakan pasar keuangan saat capres diumumkan, dimana Ganjar Pranowo membuat nilai tukar rupiah menguat.
“Nilai tukar Rupiah juga MENGUAT saat Ganjar dideklarasikan, sedangkan saat Abas dideklarasikan nilai tukar Rupiah justru MEROSOT,” ungkap Jhon.
Ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan Ganjar sebagai capres, pergerakan rupiah mengalami peningkatan 0,07 persen.
Sedangkan saat Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh resmi mengusung Anies menjadi capres pada 3 Oktober 2022, pergerakan rupiah mengalami kemunduran 0,049 persen.
Tak hanya itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) juga melemah 0,44 persen saat Anies dideklarasikan, namun naik 1,29 persen ketika pencapresan Ganjar.
“GANJAR EFFECT. IHSG MENGUAT saat Ganjar Pranowo dideklarasikan sbg Capres Berbanding terbalik saat deklarasi Abas, IHSG justru MELEMAH,” beber Jhon dikutip WE NewsWorthy dari Twitter @Miduk17, Kamis (27/4).
Jhon menilai Ganjar mendapatkan sinyal positif dari pasar modal, lantaran sentimen negatif terhadapnya minim serta elektabilitasnya dalam sejumlah survei tinggi.
“Ini sinyal positif untuk Ganjar Pranowo karena antusiasme pasar modal lebih POSITIF. Minimnya sentimen NEGATIF terhadap Ganjar Pranowo serta tingginya angka elektabilitas membuat pasar berharap banyak pada Ganjar,” tandasnya.
Komentar
Posting Komentar