Langsung ke konten utama

Fakta Baru! Rocky Gerung Blak-blakan Sebut Anies Baswedan Bak ‘Barang Dagangan yang Dilelang’!


Anies. (Foto: Ist)

Jakarta – Pengamat Politik dan akademisi Rocky Gerung menyoroti soal penandatanganan piagam kerja sama koalisi perubahan pengusung Anies Baswedan.

Menurut Rocky, tak ada yang spesial dari penandatanganan piagam tersebut mengingat hanya kebali menegaskan Anies sebagai bacapres mereka, yang mana menurut Rocky ini sudah diketahui sebelumnya.

“Sama saja Anies dari 3 bulan lalu jadi calon presiden,” jelas Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutip Senin (13/3/23).

Rocky juga tak melihat piagam tersebut sebagai bentuk deklarasi bersama ketiga partai untuk mendukung Anies Baswedan.

Bagi Rocky, Anies yang merupakan calon presiden harusnya segera diumumkan siapa cawapres yang akan mendampinginya sekaligus jadi penanda deklarasi yang tetap. Selama hal itu belum terjadi, maka Rocky menilai segala kemungkinan bisa terjadi.

“Jadi beda antara deklarasi piagam dan deklarasi capres, karena capres harus ada pasangan. Di UU hanya Capres-cawapres yang boleh mendaftar ke KPU,” jelasnya.

Manuver-manuver tiga partai dan internal tim Anies menurut Rocky akan terus berlangsung dan berpotensi melahirkan kejutan.

Pertimbangan pengintaian perkara hukum dan segenap masalah lainnya menurut Rocky bakal mewarnai manuver yang akan dilakukan. Dalam kondisi seperti ini, Rocky menyebut Anies bagaikan barang dagangan yang dilelang.

“Apakah Anies jadi dagangan? Kelihatannya Anies dilelang, siapa yang mau calon wakil presiden untuk Anies,” jelasnya.

“Terlihat ada ketergesaan untuk menghadapi tuntutan publik siapa yang jadi cawapres, maka dicicil. Bukan itu yang ditunggu orang, yang ditunggu itu cawapres karena Anies sudah dianggap calon presiden.Tetapi itu kemudian yang menimbulkan tanda tanya berarti kasak-kusuk dalam koalisi belum selesai,” tambahnya.

Sebelumnya, NasDem-PKS-Demokrat telah resmi menandatangani piagam kerja sama Koalisi Perubahan untuk Pemilu 2024.

Di antara poin dalam piagam kerja sama tersebut adalah kesepakatan akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

“…bahwa kami telah mencapai kesepakatan untuk secara bulat menetapkan Sdr. H. Anies Rasyid Baswedan, sebagai Calon Presiden 2024-2029,” demikian isi salah satu butir dari Piagam tersebut, dikutip dari keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Jumat (24/3/23).

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik