Duh Kasihan! Nasdem Mewek Gara-Gara Safari Anies Disebut Sepi Setelah Rogoh Kocek yang Sangat Besar!
Foto Keluarga Anies yang berdarah Arab. (Foto: Ist)
Jakarta – Jadi, hari ini saya mau bahas tentang sedikit ribut-ribut antara PDIP dan Nasdem. Gara-gara Anies juga sih. Kalian pasti tahu, Anies sempat safari ke Surabaya. Kalau kita bilang Anies itu safari politik, nyuri start atau nyolong start, tapi Anies bilang itu Cuma head start. Agak kurang ngeri maksud head start. Apakah kepalanya nongol duluan. Terus dia pernah bilang itu bagian dari akselerasi.
Jadi, perseteruan antara PDIP dan Nasdem dimulai dengan satu pertanyaan. Apakah acara yang dihadiri Anies itu rame atau justru sepi
PDIP mengejek Anies. Mereka bilang kegiatan safari Anies di Surabaya sepi.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dia bilang safari politik Anies itu sepi. Gagasan Anies nggak relevan untuk masyarakat Surabaya. Warga Surabaya tidak butuh gagasan, tapi kerja nyata di lapangan.
Sedangkan Nasdem, melalui Wakil Ketua Umum, Ahmad Ali bilang Anies justru disambut antusiasme luar biasa dari warga Jawa Timur.
Oke saya Pause dulu.
Saya mau tanya, kalau menurut kalian, safari Anies rame atau sepi?
Ini saya tahu dari Juru Bicara PSI Dedek Prayudi. Dia bilang kunjungan salat Jumat Anies begitu terorganisir hingga mengganggu aktivitas jemaah lain.
Ada video beredar yang memperlihatkan pengerahan massa pendukung Anies yang mengganggu aktivitas jamaah lain.
Video yang dimaksud bernarasi bahwa ada rombongan ibu-ibu yang marah tidak dapat salat Jumat karena jalan macet.
Jadi maksud Nasdem, Anies disambut banyak orang di saat Sala Jumat? Ya iya lah. Siapa pun tahu, masjid pasti rame pas salat Jumat, kan? Anies nggak datang pun, tetap rame juga.
Ini adalah drama murahan dari kubu Anies dengan cara manipulasi narasi. Coba pikirkan lagi saat Anies naik pesawat, kalo nggak salah dari Medan mau balik ke Jakarta. Lucunya lagi, dia naik kelas ekonomi. Untuk apa?
Orang sekelas Anies, apalagi disokong orang hebat di belakangnya, harusnya naik pesawat full service kayak Garuda kelas bisnis. Tapi dia naik kelas ekonomi. Ini jelas untuk sinetron pencitraan murahan.
Udah itu, Anies duduk paling belakang, masuknya terakhir pula. Kalau bukan mau bikin drama, mau ngapain coba? Dia mungkin mau disambut oleh penumpang lain, dimintai foto bareng, minta tanda tangan, atau mungkin ngarep ada penumpang yang teriak histeris kayak lagi ngelihat idol K-Pop. Tapi hasilnya malu-maluin. Nggak ada yang peduli.
Kalau masih belum mau percaya, kenapa ada video yang menyoroti Anies jalan ke kursi pesawat. Udah pasti ada yang ngerekam. Mungkin itu asisten atau tim hore. Entahlah. Yang jelas itu untuk dokumentasi, tapi hasilnya hancur.
Terus, Pada Desember 2022, Anies sempat ke Solo. Ada video dia datang ke Pasar Gede. Hasilnya sama, Anies kayak dicuekin, dilepehin. Anies kayak orang asing atau orang tersesat entah dari mana. Warga nggak antusias. Suasana sepi.
Karena sepi, Anies pun cabut. Lebih baik cabut dan pulang ketimbang mati gaya mondar-mandir kayak orang tersesat nggak tahu arah jalan pulang.
Dan ada satu lagi kesaksian dari warga Surabaya, yang kebetulan saya baca komentarnya.
Dia bilang Anies sempat ada di Tunjungan di sebuah cafe. Intinya kata orang ini, memang sepi, yang rame itu Cuma satgas Nasdem dan juru potret yang ada di sekeliling Anies. Orang-orang yang rame di jalan Tunjungan tetap beraktivitas seperti biasa.
Saya rasa udah cukup buktinya.
Sejak dipermalukan gara-gara video kunjungan Anies yang sepi itu, tim Anies mulai cari cara lain biar terlihat rame. Caranya mungkin dengan mengerahkan rombongan tim hore supaya acara kunjungan kelihatan rame. Massa diterjunkan ke lokasi biar kelihatan banyak pendukung. Sesekali teriak Anies presiden. Kadang pake doorprize mewah. Kalau kita pake logika, ngapain kerahkan tim sampe segitu banyak? Mungkin jumlahnya ngalah-ngalahin tim pengamanan presiden Amerika. Pasukan pengamanan artis Korea mungkin nggak sebanyak itu.
Kalau masih belum percaya, kemarin ada hasil survei terbaru dari Saiful Mujani Research & Consulting. Hasilnya Anies stagnan, nggak ada hasil yang bagus meski udah keliling Indonesia kayak naik angkot dan terdampar sampe ke Australia. Anies capek keliling, tetap nggak bisa bikin masyarakat kasihan. Sedangkan yang belum kampanye malah makin meroket.
Jadi kesimpulannya, jangan terlalu percaya dengan narasi yang dibuat Anies dan tim horenya. Banyak manipulasi. Banyak drama murahan. Aslinya Anies nggak dipedulikan.
Komentar
Posting Komentar