Langsung ke konten utama

Darurat Perpecahan! Anies Baswedan dan Partai Ummat Sepakat Akan Usung Politik Identitas Di Pemilu 2024!


Anies dan partai Ummat. (Foto: Ist)

Jakarta –  LOLOS sebagai parpol kontestan Pemilu 2024, Partai Ummat yang didirikan tokoh Muhammadiyah, Muhammad Amien Rais pada 29 April 2021 memastikan tetap melakoni gerakan politik identitas demi merebut simpati pemilih.

PENEGASAN ini dilontarkan Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi didampingi Ketua Majelis Syura; Amien Rais serta Ketua DPW Partai Ummat Kalsel, Soegeng Soesanto, Ketua DPD Partai Ummat Kota Banjarmasin, Muhammad Shadiq Thalib dan pengurus lainnya dalam konferensi pers di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Senin (20/2/2023).

Mengusung tagline; Lawan Kezaliman, Tegakkan Keadilan, Ridho menegaskan politik identitas yang dijalankan partainya bernapaskan Islam dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2024.

“Partai Ummat adalah politik identitas. Kami akan mengusung Anies Rasyid Baswedan (mantan Gubernur DKI Jakarta) sebagai calon Presiden RI pada Pemilu 2024,” ucap menantu Amien Rais ini.

Menurut Ridho, tanpa moralitas agama justru politik akan kehilangan arah. Dia balik menuding pihak sekuler yang menghendaki dipisahkannya agama dari politik.

“Kami akan jelaskan tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah dan terjebak dalam moralitas yang relatif dan etika yang situasional. Ini adalah proyek besar sekularisme yang menghendaki agama dipisah dari semua sendi kehidupan, termasuk politik,” papar peraih gelar master dan doktor dari Universitas Johannes Kepler Linz dan Universitas Teknik Ceko ini.

Bagi Ridho, politik identitas justru sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, karena sesungguhnya politik identitas yang diterapkan Partai Ummat adalah politik yang pancasilais.

Untuk diketahui, politik identitas secara umum dikaitkan dengan aktivitas dan gerakan sosial-politik, baik yang dilakukan secara individu maupun kelompok untuk mendapat pengakuan yang lebih luas dari publik.

Bahkan, pengakuan secara terbuka Partai Ummat yang diusung parpol yang menampung eks kader Partai Amanat Nasional (PAN) serta ditengarai memanfaatkan jaringan Muhammadiyah sempat disemprit oleh Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja.

Teguran dilayangkan Bawaslu RI karena Indonesia merupakan memiliki beragam agama, sehingga tidak patut meniadakan salah satunya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik