Langsung ke konten utama

Pengkhianat! Sebabkan Warga Kampung Bayam Terlantar, DPRD Minta Dinas Cek Janji Manies Anies Baswedan


Tenda Perjuangan Kampung Susun Bayam. (Foto: Ist)

Jakarta – Nasib warga Kampung Bayam yang digusur untuk pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, masih terkatung-katung. Meski sudah diresmikan Anies pada Rabu 12 Oktober 2022, sampai saat ini warga belum bisa menghuni rumah susun itu.

Warga Kampung Susun Bayam belum merasakan janji manis yang pernah disampaikan Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mulanya, mereka dijanjikan akan direlokasi di Kampung Susun Bayam paling lambat sampai 20 November 2022, namun sampai saat ini janji tersebut belum juga dipenuhi.

"Saat ini, kami terlantar tanpa tempat tinggal karena janji palsu hunian dari Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta," ujar Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Susun Bayam, Asep Suwenda, kepada IDN Times, Senin (5/12/2022).

Asep dan sejumlah warga akhirnya terpaksa mendirikan tenda untuk tempat tinggal di sekitar JIS, karena tidak kuat membayar biasa sewa jika ingin mengkontrak.

“Ya bagaimana lagi, kami hanya ingin tagih janji, dan sampai kapannya ya sampai kami bisa masuk (Kampung Susun Bayam),” katanya.

Asep menyebut sampai hari ini belum ada kesepakatan antara warga dengan PT Jakpro, tentang skema biaya sewa dan status hunian.

Warga meminta skema hunian Kampung Susun Bayam ingin seperti di Kampung Susun Akuarium, yang membayar iuran sekitar Rp40 ribu per unit.

“Sampai sekarang kami belum ada kata sepakat, kami ingin seperti di Kampung Susun Akuarium," ujar Asep.

Berdasarkan pantauan, terlihat tenda yang terbuat dari terpal tersebut berdiri di luar pagar stadion JIS, yang tidak jauh dari rel kereta api. Sejumlah peralatan masak mulai kompor, panci, beserta kasur tergeletak di bawah tenda.

Seorang anak berusia dua tahun tampak bergelayut manja di pangkuan sang ibunya, Rasmini. Perempuan yang juga warga Kampung Bayam tersebut, mengaku keadaanlah yang memaksa dia harus tinggal di tenda darurat di balik megahnya JIS.

“Dulu dijanjiin 20 November bisa masuk, makanya saya tidak perpanjang kontrak. Tahunya setelah 20 gak ada kabar,” ujar Rasmini.

Pekerjaan suami Rasmini sebagai pemulung, membuat dia tidak mampu mengontrak rumah. Meski sudah mendapat kompensasi gusuran, tetapi uang tersebut habis untuk kebutuhan sehari-hari. Ditambah lagi, sang suami harus kehilangan pekerjaan.

“Dulu suami mulung, saya jualan di rumah, tapi sejak digusur suami serabutan, kadanga ada kerjaan, kadang mulung juga, tapi hanya cukup untuk makan,” ujarnya.

Sementara, PT Jakpro bersama Pemprov DKI Jakarta dan aparatur kewilayahan Jakarta Utara telah menyetujui besaran tarif sewa Kampung Susun Bayam yang mengacu kepada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 55 Tahun 2018, yakni di bawah Rp1,5 juta.

“Jadi besaran tarif ini akan mengacu kepada Pergub Nomor 55 Tahun 2018,” kata VP Corporate Secretary, Syachrial Syarif, dalam keterangan resmi, Minggu (27/11/2022).

Syachrial mengatakan, besaran tersebut nantinya tidak lagi berdasarkan penghitungan tarif keekonomian Jakpro.

“Jadi bukan lagi berdasarkan penghitungan tarif keekonomian Jakpro. Ini perlu kita syukuri, karena kami terus memperjuangkan agar warga sesegera mungkin bisa bermukim di Kampung Susun Bayam,” ujar dia.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik