Langsung ke konten utama

Kurang Ajar! Sebagai Antitesa, Anies Malah Menjelekkan IKN di Eropa Disaat Jokowi Gencar Membanggakan untuk Gaet Investor!


Anies. (Foto: Ist)

Jakarta – Pegiat media sosial Mazdjo Pray blak-blakan mengatakan jikalau Anies Baswedan memang antitesa dari Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini diungkapkan Mazdjo Pray dalam tayangan Channel YouTube MindTV Indonesia. Dalam tayangan tersebut, Mazdjo Pray mencatat ada bukti jikalau Anies Baswedan memang kebalikan dari Jokowi.

Mazdjo Pray mengatakan bahwa sosok Jokowi yang tenang dalam menghadapi berbagai masalah dan merupakan seorang pemimpin gesit.

Mazdjo Pray juga menegaskan bahwa hal itu lah yang membuat Anies Baswedan tampak terlihat antitesa Jokowi. Menurutnya, Jokowi memiliki keberanian sebagai pemimpin untuk menghadapi perubahan dan segala tantangan.

“Tapi sekali lagi Anies memang kebalikan dari Pak Jokowi soal kayak gini. Ketika justru di negara lain Anies menjelek-jelekan Indonesia, justru Anies menunjukkan bahwa dirinya bisa dibeli dengan jabatan atau materi bertukar dengan kalimat-kalimat buruk tentang Indonesia, tentang IKN yang ia pidatokan di luar negeri belum lama ini,” ungkap Mazdjo Pray dikutip NewsWorthy dari tayangan Channel YouTube MindTV Indonesia, Kamis (23/2).

Mazdjo Pray pun menyakinkan apakah memang antitesa yang dibanggakan partai pengusung Anies Baswedan yang seperti itu.

Bahkan, kata Mazdjo Pray, Anies Baswedan ialah sosok yang rela menjual nama baik negara demi syahwat politiknya.

Apakah ini antitesa yang dibanggakan oleh Nasdem itu? Yaitu orang yang demi syahwat politiknya rela menjual nama baik negara, kalau dilihat dari beberapa manuver Amerika terhadap Anies belakangan ini, sepertinya memang Anies jadi satu-satunya figur yang saya duga bakal jadi perpanjangan tangan Amerika,” tutur Mazdjo Pray.

“Ini menarik ketika mereka bilang anti asing, anti asing, ternyata jagoannya sendiri yang berpelukan erat dengan Amerika. Karena memang benua Asia saat ini sudah sadar makin jauh dari genggaman Amerika, bahkan Filipina yang jadi proxynya Amerika saja saat ini sudah tidak bisa dipegang Amerika lagi sejak di bawah presiden anaknya Marcos itu. Apalagi sejak zaman Jokowi,” sambungnya.

Mazdjo Pray pun meyakini bahwa hal tersebut yang membuat Anies Baswedan memang benar-benar kebalikan dari sosok Jokowi.

“Di Indonesia makin jelas bandelnya kalau Cuma ngadepin Amerika, ini juga yang kemudian makin membuat Anies kental sebagai kebalikan, sebagai antitesa dari Pak Jokowi,” ujarnya.

“Jokowi bukan boneka Amerika bos. Bukan. Jokowi bukan boneka negara manapun. Dia memiliki jati dirinya dan juga nyalinya sendiri,” imbuh Mazdjo Pray.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik