Langsung ke konten utama

Kuda Delman Anies Baswedan Memberontak ke Markas PKS dan Nyaris Putar Balik, Duhh… Kudanya Ogah Narik Beban Utang Rp92 M


Kuda Delman Anies Baswedan Memberontak. (Foto: Ist)

Jakarta – Politisi PSI yang juga loyalis garis keras Ganjar Pranowo Guntur Romli menyindir keras calon Presiden Anies Baswedan. Sindiran itu dilontarkan Guntur Romli menanggapi insiden yang terjadi saat deklarasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.

Adapun insiden itu terjadi saat Anies Baswedan menaiki Delman, kawasan Ragunan ke kantor DPP PKS yang tak jauh dari lokasi tersebut, namun dalam perjalannya kuda delman yang ditumpangi Anies tiba-tiba berhenti dan  tak mau jalan menuju markas PKS, bahkan kuda itu nyari putar balik.

Menurut Guntur Romli itu adalah tanda-tanda alam atas penolakan terhadap Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres mendatang, dia lantas mengatakan kuda tersebut tak bisa jalan lantaran mengangkat beban utang Rp92 miliar.

“Kuda aja ogah, menarik beban utang 92 M ????????????,” kata Guntur Romli dilansir Populis.id di laman twitternya @GunRomli Jumat (24/2/2024).

Adapun utang  Rp92 miliar ini adalah pinjaman Anies Baswedan kepada Sandiaga Uno untuk mengongkosi kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Masalah utang ini sempat ramai beberapa waktu lalu setelah diungkit kembali oleh sejumlah pihak. Utang tersebut hingga kini tidak dikembalikan sepeserpun oleh Anies Baswedan namun sudah dianggap lunas karena berbagai perjanjian yang mereka buat pada Pilkada ketika itu.

Terpisah Kader Partai Gerindra, Ferdinand Hutahaean juga ikut menyoroti momen kuda delman Anies Baswedan yang nyaris putar balik itu.

erdinand mengomentari momen tersebut lewat sebuah cuitan di akun twitternya @ferdinand_mpu Jumat (24/2/2023). Dalam cuitannya itu eks kader Partai Demokrat ini mengunggah sebuah foto Presiden Joko Widodo yang sedang tersenyum tipis. Dia lantas menyatakan ekspresi Jokowi itu seperti sedang menertawakan Anies Baswedan naik delman, namun kuda delmannya ogah jalan dan mau putar balik.

"Saya tiba-tiba berpikiran, kok foto ini bagus sekali. Seperti sedang tertawa kecil melihat delman dan sang kuda tak mau jalan bahkan ingin berbelok arah," kata Ferdinand dilansir Populis.id.

Ferdinand kemudian membuat dialog imajiner Presiden Jokowi, dia mengatakan kepala negara saat menyaksikan momen kuda delman nyaris putar balik itu bakal berkata bahwa itu  adalah tanda-tanda penolakan agar Anies Baswedan tak boleh memaksakan diri untuk maju pada Pilpres mendatang, buktinya, kuda saja tak sudi.

"Mungkin beliau berkata : “Makanya, saya sdh ingatkan jangan paksakan diri. Kuda saja menolakmu kesana” Selamat pagi kawan tl," sambungnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik