Langsung ke konten utama

Boroknya Anies Pas Jadi Rektor Dibongkar Habis-habisan: Baru Pertama Kali Nginjak Paramadina Langsung Langgar Komitmen Bersama!


Anies Baswedan. (Foto: Ist)

Jakarta – Sebuah video beredar di media sosial menampilkan Sekretaris Yayasan Nurcholish Masjid Society, Mohammad Monib, yang menyampaikan alasannya tidak mendukung Anies Baswedan.

Monib yang mengaku dirinya sebagai teman Anies mengungkap bahwa eks Gubernur DKI Jakarta itu tidak memiliki integritas karena melanggar komitmen yang telah disepakati sejak pertama kali menginjak kampus sebagai Rektor Universitas Paramadina.

“Justru mengapa saya kemudian tidak mendukung Anies karena bagi saya tentang integritas ini, Anies justru pertama kali dan baru mengindak Paramadina sudah melanggar komitmen tentang integritas,” tutur Monib dalam video itu.

Ia kemudian mengungkap bahwa komitmen itu berkaitan dengan good governance atau kekuasaan yang tidak semata-mata dimiliki oleh pimpinan, tetapi bagaimana melaksanakan fungsi tersebut secara bersama-sama, serta anti kegiatan kuliah, kerja, nyata (KKN).

Menurutnya, Anies sudah bersepakat untuk menerapkan good governance dan anti KKN. Namun, justru ia yang meletakkan KKN di Universitas Paramadina.

Monib menjelaskan, “Apa itu? Yaitu komitmen yang kami sepakati tentang good governance dan anti KKN. Kenyataannya, Anies menjanjikan kepada saya untuk menegakkan good governance dan anti KKN, (tapi) justru dia lah peletak KKN di Paramadina dengan membawa teman-temannya.”

“Bagi saya ini pelanggaran komitmen yang sangat mengecewakan dan sangat tragis karena Anies temenku itu sering berbicara pentingnya integritas, tetapi justru dia sendiri yang tak punya integritas,” tegasnya menandaskan.

“Wah...dibuka boroknya sewaktu Anies menjadi rektor Paramadina,” tulis pengguna akun Twitter @alextham878 saat mengunggah video itu, pada Jumat (24/2/2023).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik