Langsung ke konten utama

Rekayasa dari Relawan Anies! Eks Gubernur Banten ‘Playing Victim' Seolah-olah Rumahnya Diteror Menggunakan Ular Jelang Kedatangan Anies!


Teror ular kobra rekayasa dari relawan Anies. (Foto: Ist)

Jakarta – Eks Gubernur Banten Wahidin Halim membuat heboh dunia politik Indonesia setelah membuat pengakuan tentang adanya teror pelemparan karung berisikan ular kobra di teras rumahnya menjelang kedatangan Anies Baswedan.

Teror menggunakan ular kobra tersebut merupakan kasus teror yang sangat aneh dan belum pernah terjadi sebelumnya. Karena kasus-kasus teror yang digunakan pada umumnya menggunakan benda-benda mati seperti tembakan, lemparan batu, bom molotov, air keras ataupun semacam ancaman-ancaman tulisan dsb.

Kejadian teror yang dialami oleh eks Gubernur Banten tersebut tentunya sangat menimbulkan kecurigaan disebabkan alat teror yang digunakan merupakan benda hidup (hewan) yang tak lazim.

Sehingga kejadian tersebut menimbulkan kecurigaan yang dapat disimpulkan bahwa kejadian tak lazim tersebut merupakan rekayasa atau ‘playing victim’ yang telah dibuat sedemikian rupa oleh tim simpatisan Anies untuk menaikkan popularitas serta simpati masyarakat kepada Anies Baswedan dengan narasi disabotase untuk menghilangkan nyawa.

Hal ini tentunya didasarkan fakta bahwa ular tersebut masih dalam keadaan terperangkap dalam karung dan tak ditabur. Kemudian, seperti diketahui Anies Baswedan saat ini popularitasnya berdasarkan survei selalu di posisi terbawah dari calon carpres lainnya.

Jahat bukan? Ya tentu saja, namanya politik... mereka akan melakukan rekayasa apapun untuk mendapatkan dukungan dan simpati dari masyarakat walaupun harus berbohong dengan merekayasa kejadian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik