Langsung ke konten utama

Pengkhianat! Sandi Uno Ungkap Fakta Anies Takkan Nyapres Jika Prabowo jadi Capres Dalam Perjanjian Yang Ditulis Fadli Zon!


Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Anies Baswedan saat kampanye Pilkada DKI 2017. (Foto: Ist)

Jakarta – Setelah menyatakan setia di Gerindra, Sandiaga Uno menunjukkan sikap all out mendukung Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024. Salah satunya, dengan membongkar rahasia Anies Baswedan, salah satu kandidat lawan Prabowo. Kata Sandi, dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies pernah meneken perjanjian tertulis tak akan nyapres di depan Prabowo.

Omongan Sandi itu, disampaikan saat menjadi bintang tamu di YouTube Akbar Faisal. Dalam wawancara itu, Sandi menceritakan pengalamannya mengikuti Pilkada DKI 2017. Saat itu, dia mendampingi Anies dengan diusung Gerindra dan PKS.

Dalam diskusi itu, Akbar Faisal menanyakan soal beredarnya potongan video Anies yang menyatakan tak akan maju pilpres jika Prabowo juga maju sebagai capres. Akbar juga mengorek soal perjanjian tertulis.

Sandi mengangguk. Kata Menparekraf ini, perjanjian itu dibikin secara tertulis. Yang mengkonsep perjanjian itu adalah Fadli Zon. Ia pun mengusulkan kepada Akbar agar di episode selanjutnya mengundang Fadli Zon. "Karena dia yang mendraf dan menulis tangan," kata Sandi.

Dalam perjanjian menyangkut Prabowo dan Anies, ungkap Sandi, terdapat sejumlah poin yang cukup detail disepakati. Karena saat itu, awal menjalin koalisi dan penentuan pasangan calon Pilgub DKI 2017, termasuk tahapan pemenangan.

“Perjanjian itu juga melingkupi tahapan-tahapan ke depan. Jadi, saat itu, saya sendiri tidak memegang copy-nya. Kalau tidak salah ada di brankasnya Pak Fadli apa Pak Prabowo ya,” kata Sandi, tertawa.

Soal ini, Sandi berharap, pada suatu saat, Fadli Zon bisa bicara dan memberikan informasi tambahan agar sesuai dengan konteksnya. “Sangat tepat kalau nanti dibicarakan sebagai diskursus sebagai pendidikan politik,” ungkapnya

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demi Keadilan dan Terang Benderang, Adi Prayitno: Bawaslu Harus Usut Utang Kampanye Anies Rp 50 Miliar!

Anies. (Foto: Ist) Jakarta  – Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut utang kampanye Anies Baswedan saat pilgub 2017 yang jumlahnya sekitar Rp 50 miliar. Pasanya, dana kampanye sebagai peserta pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ataupun partai politik diberi hak menerima sumbangan dana kampanye yang tidak mengikat perorangan. Dan tidak boleh melebihi 2,5 miliar rupiah atau yang berasal dari    kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang tidak boleh melebihi 25 miliar rupiah. “Secara regulatif ataupun secara etik politik perlu ditelusuri,” kata Adi kepada wartawan, Jum’at (24/2). Adi menjelaskan, aturan sumber dana kampanye telah tercantum dalam Pasal 326 UU Pemilu berpotensi merugikan hak konstitusionalnya. “Rp 50 miliar itu di dalam undang-undang tidak boleh karena melebihi jumlah batas maksimal. Kalau atas nama perusahaan dia gak boleh lebih dari Rp 50 juta. Ini Rp50 miliar atas nama apa? It

Harapan Anies Pupus Geh! Resmi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Sebut Recana Duet Anies dengan Ganjar Tak Cocok

Anies. (Foto: Ist) Jakarta – Ketum Prabu Budiman Sudjatmiko mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Suara.com/Novian) Wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin santer terdengar. Menurut Mantan politisi PDIP yang kini mendukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko menyebut keduanya tak cocok dipasangkan. Dalam podcast Merry Riana Sabtu, 26 Agustus 2023, Budiman menyebut alasannya karena nilai-nilai yang dipegang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sangat berbeda. “Bagi saya, itu persoalannya bukan lagi organisasional dan politis. Itu bahkan lebih pada soal nilai-nilai yang berbeda ya,” ungkapnya di podcast dilansir dari hops.id. Menurutnya bila duet itu terjadi ia akan lebih bersedih dan akan lebih baik maju terpisah, bersama kelompok masing-masing. “Ya, valuenya berbeda ya. Biarkan Pak Anies dengan kubunya sendiri, dengan kelompok-kelompoknya sendiri,” kata

Sengit! Dukung Anies Sebagai Bapak Politik Identitas, Partai Ummat Preteli Bantahan Koalisi Perubahan!

Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat rampok simpatisan Koalisi Perubahan. (Foto: Ist) Jakarta  – Dukung Anies Bapak Politik Identitas, Partai Ummat preteli Koalisi Perubahan justru berkomitmen sebaliknya. Dukungan Partai Ummat pada Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat koalisi perubahan kehilangan arah narasi dalam kampanye. Partai Ummat dukung Anies sebagai Bapak Politik Identitas membuat narasi Koalisi Perubahan sejak Oktober 2022 menjadi mentah percuma. Pengamat Adi Prayitno menilai Koalisi Perubahan yang takut berhadapan dengan pemerintah, kini justru diambil alih Partai Ummat. Sebagai partai baru, Partai Ummat mencuri suara simpatisan Nasdem, Demokrat, dan PKS dalam mewakili kelompok perlawanan. Bukan mustahil, dukungan Partai Ummat pada Anies dan sikapnya pada politik identitas yang tegas membuat elektabilitas Nasdem, Demokrat dan PKS tergerus habis jadi gelandangan politik